PADA edisi kali ini saya akan menyajikan kepada Anda tentang hasil survei terkini perihal urgensi berasuransi jiwa di Amerika Serikat (AS).
Fakta ini penting untuk kita simak karena dampak krisis global serta-merta memunculkan kesadaran masyarakat di negara itu untuk berasuransi jiwa. Urgensi tersebut seyogianya bisa menjadi referensi bagi masyarakat kita untuk segera memperlengkapi diri dan keluarga dengan asuransi jiwa. Survei berskala nasional yang diadakan di AS pada 8-15 Juli 2010 terhadap 1.004 warga masyarakat baru saja dirilis hasilnya minggu lalu.
Secara statistik, hasil survei menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat di negeri itu terhadap proteksi asuransi dan keamanan keuangan dalam konteks perencanaan keuangan mengalami pertumbuhan yang pesat.
Ini menunjukkan terjadinya peningkatan kesadaran di kalangan warga AS terhadap risiko keuangan yang akan mereka alami terkait dengan dampak negatif akibat hantaman resesi ekonomi global. Gelombang krisis keuangan global pada 2007-2008 telah menghantam denyut perekonomian dunia, termasuk di dalamnya eksistensi pasar saham, industri keuangan, dunia usaha, dan dinamika kehidupan masyarakat.
Sadar Berasuransi Jiwa
Survei menunjukkan, hampir 46 persen penduduk AS yang berusia di atas 30 tahun mengatakan bahwa saat ini mereka peduli dalam hal pengelolaan risiko keuangan ketimbang sebelum terjadinya krisis keuangan global. Ketika mereka ditanya tentang langkah apa yang akan mereka lakukan pasca terjadinya krisis keuangan, 14 persen di antara mereka menyatakan sudah berkonsultasi dengan ahli perencana keuangan jangka panjang.
Survei juga menunjukkan hampir seperempat atau 22 persen dari penduduk AS yang berusia 30 tahun ke atas baru melakukan perencanaan keuangan jangka panjang untuk pertama kalinya. Artinya, mereka belum pernah melakukan perencanaan keuangan tersebut. Dalam memilih perusahaan lembaga keuangan seperti asuransi jiwa, 14 persen di antara mereka memilih perusahaan yang bereputasi dan memiliki kekuatan keuangan yang solid.
Krisis keuangan global tampaknya mengajarkan kepada warga AS tentang pentingnya melakukan perencanaan keuangan untuk mengatasi berbagai ketidakpastian dan risiko yang mengancam mereka di masa depan. Krisis ekonomi terdahulu telah menghancurkan ekonomi banyak keluarga sehingga mereka jatuh miskin!
Harta dan kekayaan mereka tiba-tiba berkurang nilainya akibat kontraksi pasar saham dan keuangan! Harapan mereka untuk menikmati kehidupan yang berkualitas menjadi berantakan! Bangkrutnya berbagai perusahaan membuat banyak orang yang bekerja di dalamnya tidak memiliki kepastian di masa depan.
Serangkaian dampak buruk tersebut telah membuka hati warga AS untuk memperlengkapi diri dengan produk asuransi jiwa. Bagaimana dengan kesadaran masyarakat kita dalam berasuransi jiwa? Berdasarkan data yang dikumpulkan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), jumlah manfaat klaim meninggal dunia yang telah dibayarkan oleh perusahaan selama kuartal I-2010 adalah Rp762,8 miliar. Jumlah ini menunjukkan sisi penting peran asuransi dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat di negara kita.
Santunan klaim meninggal dunia tentu sangat dibutuhkan oleh keluarga yang ditinggalkan oleh tertanggung. Dalam hal ini manfaat polis asuransi jiwa bisa mengakomodasi ragam kebutuhan keuangan keluarga, misalnya untuk biaya pendidikan anak-anak, pelunasan utang, dan biaya kehidupan keluarga dengan standar yang memadai.
Salah satu alasan penting mengapa seseorang harus membeli polis asuransi jiwa adalah bahwa yang bersangkutan mencintai pasangan hidup dan anak-anak tercinta.
Ketika polis asuransi jiwa ada dalam genggamannya, ada kepastian bahwa pasangan hidup dan anak-anak mendapatkan perlindungan dalam hal kebutuhan keuangan manakala yang bersangkutan mengalami musibah/kemalangan secara tak terduga. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari polis asuransi jiwa, antara lain pengganti penghasilan (income replacement), mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak (education funding), persiapan dana untuk perawatan kesehatan dan kecelakaan (health insurance), menabung dan mengakumulasi aset (saving & asset accumulation), serta meningkatkan dan mengembangkan aset (asset enhancement).
Bagaimana dengan Anda? Ketika Anda belum memiliki polis asuransi jiwa, ada beberapa pertanyaan yang seyogianya menjadi perenungan. Apakah yang terjadi pada keluarga bila suatu kemalangan menimpa Anda? Apakah Anda ingin agar keluarga tercinta bisa melanjutkan kehidupan dengan baik sesuai dengan kualitas yang sudah Anda sediakan sebelum Anda meninggalkan mereka? Apakah anak-anak Anda bisa melanjutkan studi hingga ke perguruan tinggi sesuai cita-cita mereka?
Seandainya nanti Anda memasuki usia pensiun, apakah Anda tidak ingin pasangan Anda nantinya tetap menerima penghasilan bulanan? Atau, bila Anda adalah seorang pengusaha, apakah Anda tidak ingin mitra kerja atau penerus usaha Anda nantinya bisa melanjutkan denyut bisnis dengan baik meski Anda tidak lagi bersama mereka? Perenungan tersebut seyogianya bisa memunculkan kesadaran Anda untuk memperlengkapi diri dengan asuransi jiwa sesuai dengan kebutuhan Anda.
Asuransi jiwa berperan dalam membantu dan menopang keuangan keluarga Anda manakala suatu kemalangan/ tragedi terjadi dalam kehidupan Anda. Sederhananya, asuransi jiwa membantu Anda dalam memastikan kelangsungan hidup keluarga dengan dukungan finansial yang memadai. Keputusan Anda dalam berasuransi merupakan bukti riil kasih dan perhatian Anda kepada pasangan hidup dan anak-anak tercinta. Selamat berasuransi jiwa. (adn)
EDDY KA BERUTU
Praktisi Asuransi dan
Ketua Departemen Pendidikan,
Pelatihan, dan Pengembangan AAJI(Koran SI/Koran SI/rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar